Sabtu, 01 November 2008

Mengefisienkan alokasi IP blok subnet dalam network.

Contoh :
diberikan Class C network 204.24.93.0/24, ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host: netA=14 hosts, netB=28 hosts, netC=2 hosts, netD=7 hosts, netE=28 hosts. Secara keseluruhan terlihat untuk melakukan hal tersebut di butuhkan 5 bit host(2^5-2=30 hosts) dan 27 bit net, sehingga:
Jawab :
netA (14 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 16 hosts
netB (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.64/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 28 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.96/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 23 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.128/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts

dengan demikian terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut.

Untuk mengatasi hal ini (efisiensi) dapat digunakan metoda VLSM, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. buat urutan berdasarkan penggunaan jumlah host terbanyak (14,28,2,7,28 menjadi 28,28,14,7,2).
2. tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host:
28 hosts + 1 network + 1 broadcast = 30 --> menjadi 32 ip ( /27 )
14 hosts + 1 network + 1 broadcast = 16 --> menjadi 16 ip ( /28 )
7 hosts + 1 network + 1 broadcast = 9 --> menjadi 16 ip ( /28 )
2 hosts + 1 network + 1 broadcast = 4 --> menjadi 4 ip ( /30 )

Sehingga blok subnet-nya menjadi:
netB (28 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netA (14 hosts): 204.24.93.64/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 0 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.80/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 7 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.96/30 => ada 2 hosts; tidak terpakai 0 hosts


jarkom--VLSM

Variable Length Subnet Mask

Variable Length Subnet Mask ( VLSM) bermakna mengalokasikan IP yang menujukan sumber daya ke subnets menurut kebutuhan individu mereka dibanding beberapa aturan umum network-wide. IP yang me-routing protokol yang didukung oleh Cisco, OSPF, IS-IS [yang] Rangkap, BGP-4, dan EIGRP medukungan "classless" atau VLSM rute.

Menurut Sejarah, EGP tergantung pada class alamat IP, dan benar-benar menukar angka-angka jaringan ( 8, 16, atau 24 bit) dibanding IP alamat ( 32 angka-angka bit); RIP dan IGRP menukar jaringan dan subnet angka-angka di 32 bit, pembedaan antara network number, subnet
number, dan host number menjadi perihal konvensi dan tidak yang ditukar di routing protokol. Protokol akhir-akhir ini membawalah salah satu prefix length ( jumlah bit berdekatan dalam alamat) atau subnet mask dengan masing-masing alamat, menandakan porsi 32 bit yang sedang di-routing.

Suatu contoh sederhana dari suatu jaringan yang menggunakan variable length subnet mask ditemukan di rancangan Cisco. Ada beberapa switchl di dalam rancang bangunan, yang diatur FDDI dan Ethernet dan yang dinomori untuk mendukung 62 host pada masing-masing switch subnet; dalam keadaan yang sebenarnya, barangkali 15-30 host (printers, workstations, disk servers) secara fisik dipasang untuk masing-masing. Bagaimanapun, banyak insinyur juga mempunyai ISDN atau Frame Relay terhubung ke rumah, dan suatu subnet kecil di sana. Kantor pusat ini secara khas mempunyai sebuah router atau dua dan suatu X workstation atau terminal; mereka mungkin punya suatu PC atau Macintosh yang bekerja dengan baik. Sedemikian, mereka pada umumnya diatur untuk mendukung 6 host, dan beberapa diatur untuk 14. Hubungan titik ke titik tidak diberikan nomor.

Penggunaan " satu ukuran sesuai dengan semua" menujukan rencana, seperti ditemukan di RIP atau IGRP, setiap kantor pusat akan telah diatur untuk mendukung 62 host; penggunaan angka-angka pada hubungan antara titik lebih lanjut akan menjadi bengkak.

Orang mengaturVariable Length Subnet Mask dengan mengatur router untuk menggunakan suatu protokol ( seperti OSPF atau EIGRP)yang mendukungan itu, dan mengatur subnet mask dari berbagai alat penghubung dalam ' alamat ip' menghubungkan sub-command. Untuk menggunakan supernets, orang harus lebih lanjut mengaturlah penggunaan route kelas ip.

ARTI VLSM Disingkat dengan VBSM. Suatu fitur untuk pengaturan rute bagi sistem operasi terutama untuk menspesifikasikan atau mengidentifikasi suatu subnet mask yang berbeda untuk jaringan yang sama pada subnet yang berbeda. VLSM ini dapat membantu dalam optimalisasi address space. Pada saat menggunakan VLSM, administrator jaringan harus menggunakan sebuah routing protokol yang mendukung teknologi ini.

Sabtu, 25 Oktober 2008

prakata

ni about schul pokoke


Designed by Animart Powered by Blogger